Saat pertama kali mengenal dunia IT dan pemrograman, saya masih berstatus sebagai siswi kelas sepuluh di suatu SMA di sudut pulau Sulawesi. Dulu belum begitu paham apa fungsinya, bagaimana bisa kode-kode semacam ini membentuk aplikasi yang biasa kita pakai sehari-hari. Hanya saja, ada yang menarik dari kode-kode ini.
Awalnya, saya belajar bahasa pemrograman Pascal karena ingin mengikuti Olimpiade Sains Nasional tingkat kabupaten di bidang Komputer. Lalu apa yang saya temukan? Pascal itu menarik dan dalam sekejap saja saya sudah jatuh cinta dengan pemrograman. Terkadang memang rumit menyelesaikan beberapa soal karena saya masih belum terlalu menguasai seluruh kosa kata dalam bahasanya. Tapi justru itulah yang membuat saya penasaran. Cukup penasaran untuk membuat saya mulai mempelajarinya secara otodidak.
Jadi, berbekal buku pemrograman dasar milik guru pembimbingku dimulailah petualanganku mengenal Pascal lebih dekat.
Berhasil Menjadi Peserta OSN Tingkat Nasional
Peserta OSN Komputer Tahun 2012 |
Saat perlombaan itulah saya menyadari bahwa ternyata populasi perempuan yang menjadi peserta benar-benar jauh lebih sedikit dari jumlah laki-laki. Hanya ada 16 perempuan dari 90 peserta.
Masuk Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) di Jakarta
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta Timur |
Dengan semangat empat lima, kami rajin datang ke rumah Bu Irma, guru matematika untuk minta diajari. Dan apa yang saya sadari semenjak mulai menggeluti dunia Komputer adalah belajar matematika, fisika dan kawan-kawannya menjadi lebih mudah ketika kita terbiasa mengerjakan soal-soal logika maupun pemrograman. Kedua hal itu melatih kemampuan otak untuk problem solving. Dan problem solving adalah segala hal yang kita butuhkan untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Singkat cerita dengan segala daya upaya, doa dan dukungan, saya berhasil menjadi salah satu mahasiswi di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Jakarta.
Masuk Jurusan Komputasi Statistik
Kelas 2KS1 STIS 55 |
Sehubungan dengan segala alasan yang telah saya jabarkan di atas, saya memutuskan untuk memilih jurusan Komputasi Statistik. Meskipun sebelumnya sudah tahu bahwa dunia IT didominasi oleh kaum Adam, awalnya sempat shock juga melihat komposisi mahasiswanya. Padahal rasio ini sedikit lebih besar dibanding waktu OSN kemaren. 10 perempuan dari 34 mahasiswa.
Di sini bahasa pemrograman yang dipelajari bukan lagi Pascal, namun berganti menjadi Java. Juga ada tambahan pemrograman web dan sebagainya. Tapi percayalah, sekali kalian menguasai salah satu bahasa pemrograman dengan segala strukturnya maka bukan hal yang terlalu sulit untuk mempelajari yang lain. Bagiku, semuanya berawal dari Pascal. Dan kini, saya siap untuk belajar lebih banyak lagi.
Saat ini saya masih menjalani tahun ketiga sebagai mahasiswi. Meskipun jelas tidak bisa mengimbangi kemampuan pemrograman teman-teman laki-laki, saya tetap menikmati belajar di jurusan Komputasi Statistik ini. Dunia yang satu ini telah membawa saya hingga sejauh ini. Kuliah sebegini jauh dari kampung halaman adalah salah satu hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Dan untuk itulah saya selalu bersyukur pernah mengenal Pascal.
Dulu saya mulai jatuh cinta pada pemrograman saat kelas sepuluh SMA. Semoga saja masih bisa tetap cinta setidaknya hingga skripsi selesai ;)
saya juga dulu suka banget pemograman komputer. dari smp saya belajar, dulu namanya apa yak kok lupa, hehe. sempet pengen masuk ke tehnik informatika..tapi akhirnya terdampar di kimia....
BalasHapusHehe, iyaa bikin penasaran sih. Apalagi kalo codingnya gak jalan jalan :D
BalasHapus